Kiai Siraj ditanya oleh salah seorang sahabatnya “Apakah sampean tidak punya niat untuk menikah di usia yang 50 tahun ini?”
“Ya, punya,” jawab Kiai Siraj. “Dulu saat masih muda, aku telah bersusah payah mencari perempuan yang sempurna. Pernah dari Tasikmalaya aku merambah hutan belantara untuk sampai ke Demak, dan aku bertemu seorang perempuan yang sangat alim dan jelita, namun ia tidak tahu apa apa tentang urusan dunia. Aku tidak mau perempuan macam ini. Kemudian kulanjutkan perjalanan ke Madiun. Di sana, aku bertemu seorang perempuan yang alim dan menguasai kehidupan duniawi. Sayangnya, gadis itu tidak cantik. Aku juga tidak ingin puya istri yang jelek seperti dia. Lantas aku melanjutkan perjalananku lagi ke Surabaya, di sana aku dijamu makan malam di rumah seorang perempuan yang amat cantik, taat beragama dan sukses dalam urusan dunia.”
“Lalu, mengapa kau tidak menikahinya?”
“Dia tidak mencintaiku!”
Fahrudin Nasrulloh, “Syaikh Branjang Abang”, hlm. 94
Tidak ada komentar:
Posting Komentar