25
kata tak jua
menggugah
sadarmu akan pastiku
miris
dalam untaian lamun.
Kadang,
ku
sibak guratan cinta di pucuk keningmu
samar,
bergantung
pada tepi ragu ini
aku
cemburu
pada
diri yang setia di sini.
Kekasih
tak dianggap
bukan
lakon roman picisan
hanya
sedikit buah non fiksi
dalam
pecahan pecahan permata dulu kau tanam di manisku
aku
cemburu
pada
diri yang setia di sini.
Ku
kutip salinan lembar ke tujuh berlabuhnya kita
prakata
yang tergurat di punggung pantai
mantra
yang menjadi benang pengikat syaraf cinta dusta
tetap
saja berebut ombak ombak jelita
kau
tetap terbawa arus, dan
aku
cemburu
pada
diri yang setia di sini.
Sekarang,
dalam
sampan kecil ini
ku
jamahi lautan, tetap
mengiring
pangeran ikan ke palung tak bertepi
mungkin
kisahku tak seramai putri buruk rupa dan pangeran kodok
dongeng
ber-asa sama jua, tetap
aku
cemburu
pada
diri yang setia di sini.
Dan,
25
kata tak jua
menggugah
sadarmu akan pastiku
miris
dalam untaian lamun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar